DENPASAR - Dunia modifikasi sepeda motor Tanah Air
terus berkembang tiap tahunnya. Beragam inovasi baru mulai bermunculan
dan bersiap menjadi virus baru dikalangan modifikator.
Tahun depan diyakini akan semakin banyak modifikator yang menggunakan teknologi baru. Namun teknologi yang diadopsi masih sangat terbatas.
"Untuk saat ini modifikator indonesia terbatasnya masih disekitar motorized, air suspension dan remote control, kalau teknologi yang tepat guna belum bisa," ungkap Tito Agusta, salah satu dewan juri kontes sepeda motor Honda beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, pria berkepala plontos itu mengatakan bahwa teknologi Air suspension sudah biasa dikalangan modifikator. Sementara sesuatu yang baru seperti Motorized menjadi salah satu teknologi yang semakin dikembangkan dan dimainkan.
"Tidak hanya sekedar mainan saja tetapi sudah lebih ke fungsional. Seperti tadi temen kita dari Madura buat motor yang lampunya tidak kelihatan, tetapi saat motor dioperasionalkan lampunya langsung keluar," urainya.
Dirinya pun semakin yakin kedepannya dunia modifikasi akan semakin canggih dan sengit persaingannya.
"karakter modifikator suka tantangan dan tampil beda dan tahun ini sudah disulut dengan teknologi-teknologi itu pastinya kedepan rekan-rekan modifikator akan mencari inovasi baru terutama teknologi baru, tetapi saya harapkan benar-benar layak guna jadi tidak hanyasekedar euforia untuk kontes saja, tetapi sebisa mungkin layak guna mungkin bisa menjadi inspirasi pabrikan untuk diaplikasi dimasyarakat umum," paparnya.
Tito melihat dari sisi desain juga mengalami peningkatan kualitas terutama dikelas pemula alias Rookies. Di kelas ini mulai banyak yang bermain cutting stiker yang dinamakan body art. Keuntungan dari teknik ini jika pemilik bosan tinggal lepas dan menggantinya dengan desain stiker yang baru.
Sementara dikelas extreme, Tito tidak melihat banyak perubahan. Hanya saja teknologi yang diterapkan pada kategori ini terus berkembang.
Kemudian di kelas non-extreme banyak modifikator yang menonjolkan desain futuristik namun sayangnya belum didukung teknologi.
Sumber:http://autos.okezone.com/read/2012/12/13/312/731896/perang-teknologi-di-dunia-modifikasi-tanah-air
Tahun depan diyakini akan semakin banyak modifikator yang menggunakan teknologi baru. Namun teknologi yang diadopsi masih sangat terbatas.
"Untuk saat ini modifikator indonesia terbatasnya masih disekitar motorized, air suspension dan remote control, kalau teknologi yang tepat guna belum bisa," ungkap Tito Agusta, salah satu dewan juri kontes sepeda motor Honda beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, pria berkepala plontos itu mengatakan bahwa teknologi Air suspension sudah biasa dikalangan modifikator. Sementara sesuatu yang baru seperti Motorized menjadi salah satu teknologi yang semakin dikembangkan dan dimainkan.
"Tidak hanya sekedar mainan saja tetapi sudah lebih ke fungsional. Seperti tadi temen kita dari Madura buat motor yang lampunya tidak kelihatan, tetapi saat motor dioperasionalkan lampunya langsung keluar," urainya.
Dirinya pun semakin yakin kedepannya dunia modifikasi akan semakin canggih dan sengit persaingannya.
"karakter modifikator suka tantangan dan tampil beda dan tahun ini sudah disulut dengan teknologi-teknologi itu pastinya kedepan rekan-rekan modifikator akan mencari inovasi baru terutama teknologi baru, tetapi saya harapkan benar-benar layak guna jadi tidak hanyasekedar euforia untuk kontes saja, tetapi sebisa mungkin layak guna mungkin bisa menjadi inspirasi pabrikan untuk diaplikasi dimasyarakat umum," paparnya.
Tito melihat dari sisi desain juga mengalami peningkatan kualitas terutama dikelas pemula alias Rookies. Di kelas ini mulai banyak yang bermain cutting stiker yang dinamakan body art. Keuntungan dari teknik ini jika pemilik bosan tinggal lepas dan menggantinya dengan desain stiker yang baru.
Sementara dikelas extreme, Tito tidak melihat banyak perubahan. Hanya saja teknologi yang diterapkan pada kategori ini terus berkembang.
Kemudian di kelas non-extreme banyak modifikator yang menonjolkan desain futuristik namun sayangnya belum didukung teknologi.
0 komentar:
Posting Komentar